Selasa, 29 November 2011
Stonehenge Tempat Ritual Pemujaan Matahari?
Arkeolog menemukan jejak rute prosesi dari sebuah ritual.

Tim survei arkeologi internasional menemukan lubang-lubang itu dalam program Stonehenge Hidden Landscape Project. Tim ini menggunakan teknik pencitraan geofisika untuk menyelidiki situs.
Arkeolog dari Universitas Birmingham, Inggris, dan Institut Pemanfaatan Arkeologi Ludwig Boltzmann di Wina, Austria, telah melakukan survei sub-permukaan sejak musim panas tahun 2010.
Rute Prosesi
Dugaan awal, lubang-lubang di Stonehenge itu merupakan membentuk jejak Neolithic Cursus, yang mungkin merupakan formasi dari rute prosesi ritual masa lalu. Ritual itu diasumsikan untuk melakukan peringatan pergerakan matahari yang bergerak melintasi langit saat pertengahan musim panas (midsummer solstice).
Sebuah cursus (serupa jalan) terdiri dari dua lubang parit yang berbentuk pararel. Selain itu, terlihat juga sebuah celah di sisi utara cursus, yang diduga sebagai pintu masuk dan keluar selama prosesi berlangsung.
Penemuan ini mengungkap kalau situs itu sudah pernah digunakan sebagai pusat ritual utama, sebelum batu-batu itu didirikan. Ritual diduga telah dilakukan sejak 5.000 tahun silam.
Profesor Vince Gaffney, arkeolog Universitas Birmingham yang menjadi pemimpin proyek ini mengatakan, "Ini merupakan pertama kalinya kami melihat sesuatu seperti ini di Stonehenge. Ini memperlihatkan suatu penjelasan yang kompleks mengenai bagaimana ritual berlangsung di cursus dan lanskap yang lebih luas."
Stonehenge (gizmodo.com)
Arkeolog memiliki teori baru mengenai fungsi monumen batu terkenal di Inggris, Stonehenge. Peninggalan prasejarah yang diperkirakan berasal dari abad 2.400 - 2.220 SM ini diduga memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan matahari.
Seperti dikutip dari laman BBC, telah ditemukan dua lubang yang diduga pernah digunakan dalam ritual persembahan matahari, sebelum batu-batu besar itu didirikan.
Lubang itu diposisikan dalam susunan yang mengarah ke langit, yang mungkin di dalamnya diisi batu, tanda, atau api yang menandakan terbit dan terbenamnya matahari.
Seperti dikutip dari laman BBC, telah ditemukan dua lubang yang diduga pernah digunakan dalam ritual persembahan matahari, sebelum batu-batu besar itu didirikan.
Lubang itu diposisikan dalam susunan yang mengarah ke langit, yang mungkin di dalamnya diisi batu, tanda, atau api yang menandakan terbit dan terbenamnya matahari.
Tim survei arkeologi internasional menemukan lubang-lubang itu dalam program Stonehenge Hidden Landscape Project. Tim ini menggunakan teknik pencitraan geofisika untuk menyelidiki situs.
Arkeolog dari Universitas Birmingham, Inggris, dan Institut Pemanfaatan Arkeologi Ludwig Boltzmann di Wina, Austria, telah melakukan survei sub-permukaan sejak musim panas tahun 2010.
Rute Prosesi
Dugaan awal, lubang-lubang di Stonehenge itu merupakan membentuk jejak Neolithic Cursus, yang mungkin merupakan formasi dari rute prosesi ritual masa lalu. Ritual itu diasumsikan untuk melakukan peringatan pergerakan matahari yang bergerak melintasi langit saat pertengahan musim panas (midsummer solstice).
Sebuah cursus (serupa jalan) terdiri dari dua lubang parit yang berbentuk pararel. Selain itu, terlihat juga sebuah celah di sisi utara cursus, yang diduga sebagai pintu masuk dan keluar selama prosesi berlangsung.
Penemuan ini mengungkap kalau situs itu sudah pernah digunakan sebagai pusat ritual utama, sebelum batu-batu itu didirikan. Ritual diduga telah dilakukan sejak 5.000 tahun silam.
Profesor Vince Gaffney, arkeolog Universitas Birmingham yang menjadi pemimpin proyek ini mengatakan, "Ini merupakan pertama kalinya kami melihat sesuatu seperti ini di Stonehenge. Ini memperlihatkan suatu penjelasan yang kompleks mengenai bagaimana ritual berlangsung di cursus dan lanskap yang lebih luas."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
News Post
Google Translator
Radar
Mengenai Saya
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Labels
Ads 468x60px
Music
Popular Posts
-
Robot Departemen Peradilan di Korea Selatan tengah mengembangkan proyek pembuatan robot yang akan digunakan untuk menjaga keamanan penjara ...
-
Semoga wawasan ini bermanfaat bagi kita semua. Alat sadap yang di miliki oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) saat ini di klaim merupakan...
-
20 huruf Aksara Jawa tidak lahir begitu saja. Aksara yang berjumlah 20 huruf ini lahir dari kisah Ajisaka. Seorang tokoh yang berhasil me...
-
0 Ketika kita sedang menonton video di web terkenal seperti youtube, kita biasanya akan menunggu proses buffering dari video tersebut. Jika ...
-
Sebuah kata yang sering kita ucap atau kita dengar, dengan konotasi yang sedikit negatif. Tapi tahukah anda awal mula dari kata tersebut? ...
-
Membuat USB booting sudah biasa saat ini, namun untuk membuat 1 FD bisa untuk booting banyak OS (ISO) memang masih jarang. Kita bisa menggu...
-
IKHSANHAFIYUDIN.BLOGSPOT.COm | Di abad 21 ini, perkiraan rata-rata manusia hidup paling lama adalah di kisaran usia 30 tahun. Sangat berbe...
-
Ahool Ahool adalah kelelawar yang berukuran raksasa. Rentang sayapnya berukuran lebih dari 7 kaki. Hewan ini pernah dilihat di sekitar Jaw...
-
Kenapa kita mesti keluar? Banyak memang alasan yang membuat kita ingin keluar dari suatu group di Facebook. Salah satunya alasan mungkin ...
-
Banyak cowok yang sering minder ketika mendekati seorang cewek cantik dan seksi. Kebanyakan cowok gak punya rasa percaya diri jika mau ...
Categories
Blog Archive
-
▼
2011
(365)
-
▼
November
(166)
-
▼
Nov 29
(10)
- 10 KEBOHONGAN BESAR YG MERUBAH WAJAH DUNIA
- Legenda Tempat paling Menyeramkan di Dunia
- Daya Tarik Wanita Buat Pria 'Gila'
- Situs Khusus untuk Memutuskan Kekasih
- 8 Aksi Pria Untuk Mendapatkan Hati Wanita
- Cari Pasangan Lewat Situs Online
- Cisco Hadirkan Kemudahan Wireless untuk Rumah
- Stonehenge Tempat Ritual Pemujaan Matahari?
- Renungan, Betapa Pentingnya Keperawanan. [Para Cew...
- Wah, Ada Bumi Baru Terbentuk
-
▼
Nov 29
(10)
-
▼
November
(166)
0 komentar:
Posting Komentar