Rabu, 30 November 2011
PT Pindad Bidik Peluang Pasar Rp 13,6 Triliun untuk 2010-2014

PT Pindad Kembangkan Panser Canon
Jurnas.com PT Pindad akan melakukan pengembangan Panser Canon 6x6. Pengembangan yang didasarkan pada Panser 6x6 Anoa ini, akan menghasilkan Kavaleri (Canon 90 mm) dan Infanteri Fighting Vehicle (Canon 20 mm).
“Rencananya kami akan melakukan kerja sama dengan Korea Selatan pada 2012,” kata Direktur Produk Manufaktur Tri Hardjono di Bandung Jawa Barat, Selasa (1/11).
Pengembangan panser ini, tambah dia, juga untuk mendukung satuan Korps Marinir TNI AL terhadap kebutuhan kebutuhan panser amfibi. Selain itu, PT Pindad akan melakukan peremajaan medium tank dengan perkiraan harga per unit mencapai Rp 35 miliar. “Pengembangannya memakan waktu 1,5-2 tahun,” kata Tri.

Dia berharap, pada 2014 nanti, medium tank ini sudah bisa unjuk kemampuan di hadapan masyarakat. Tri juga mengatakan, perusahaan BUMN Industri Pertahanan itu akan menjalankan program retrofit tank AMX-13 beroda rantai untuk peningkatan daya gerak, daya gempur, fungsi optik, dan komunikasi.
Menurutnya, program ini akan memakan anggaran Rp400 miliar selama lima tahun. “Ini kami lakukan dalam rangka proses penguasaan rancang bangun dan industrialisasi ranpur kanon Indonesia,” katanya.
(Jurnal Nasional)
Baca Juga :
PT Pindad Tambah Kapasitas Produksi Alutsista TNI
02 November 2011
BANDUNG – PT Pindad menargetkan peningkatan kapasitas produksi sejumlah produk lama serta pengembangan produk baru untuk mendukung pencapaian program kekuatan pokok minimum (minimum essential force MEF) TNI.
Peluang pasar alat utama sistem senjata (alutsista) yang bisa ditembus PT Pindad terkait program MEF hingga periode 2010-2014 diperkirakan mencapai Rp13,664 triliun. Direktur Manufaktur PT Pindad Tri Harjono mengatakan, PT Pindad ditugasi untuk memproduksi alutsista guna mendukung program MEF bagi TNI.
Selama ini PT Pindad baru memproduksi aneka amunisi kaliber kecil, granat mortir, granat tangan, senjata ringan,mortir,dan panser. Sekarang ini kapasitas produksi per tahun beberapa jenis senjata ringan seperti pistol dan senapan serbu masing-masing mencapai 20.000 pucuk dan senjata kelompok 5.000 pucuk. Kapasitas untuk granat tangan mencapai 120.000 butir dan amunisi mortir sejumlah 100.000 butir.
Adapun untuk jenis amunisi kaliber kecil seperti kaliber 9 mm, kapasitasnya 18 juta butir dan 50 juta butir untuk kaliber 5,56 mm.kaliber 0,38 mm 5 juta butir, kaliber 12,7 mm 2 juta butir, serta 10 juta butir untuk kaliber 7,62. Untuk kapasitas produksi bom baru mencapai 50 buah dan 80 unit bagi ranpur/rantis. Guna memenuhi program MEF, beberapa produk akan ditingkatkan kapasitasnya.
Di antaranya senjata serbu menjadi 30.000 pucuk, amunisi kaliber 9 mm menjadi 32 juta butir,dan kaliber 5,56 mm naik menjadi 113 juta butir. Produksi bom juga digenjot sehingga mencapai 500 buah dan ranpur menjadi 160 unit. ”Pengembangan alutsista untuk kavaleri dan artileri memang menjadi fokus PT Pindad ke depan. Karena itu,selain meningkatkan kapasitas produksi, juga dirintis pembuatan sejumlah jenis produk baru.
Di antaranya granat meriam, meriam, roket dan rudal, serta kendaraan tempur kanon dan kendaraan perintis,”ungkapnya dalam pertemuan dengan rombongan wartawan bersama Puskom Publik Kementerian Pertahanan di Bandung kemarin. Tri menuturkan, pihaknya saat ini tengah berupaya membuat amunisi kaliber besar untuk meriam tank dan kapal tempur seperti kaliber 20 mm dan 105 mm.
Targetnya ke depan untuk amunisi kaliber 20 mm dapat diproduksi 30.000 butir per tahun dan 15.000 butir per tahun untuk kaliber 105 mm. “Ketika Perang Dunia II, kita sudah menyaksikan negara-negara Eropa memakai kanon 200 mm. Sedangkan kita untuk membuat kanon 20 mm saja saat ini belum bisa,”ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, peluang pasar alutsista untuk 2010-2014 mencapai nilai Rp13,664 triliun. Mayoritas dihasilkan dari produk kendaraan tempur (ranpur) sebanyak Rp10,782 triliun (424 unit) dan senjata ringan dan senjata pokok sebesar Rp1,315 triliun (126.248 pucuk).
PT Dirgantara Indonesia
Sementara itu, PT Dirgantara Indonesia memerlukan proyek-proyek pembuatan pesawat terbang untuk menjaga kelangsungan perusahaan.
Tanpa proyek pembuatan pesawat, diperkirakan dalam waktu dua tahun kemampuan membuat rancang bangun pesawat yang sekarang dimiliki PT DI akan hilang. Direktur Teknik dan Pengembangan PT DI Dita Ardoni Safri menuturkan, saat ini PT DI sudah tidak mempunyai lisensi untuk memproduksi helikopter dan beberapa jenis pesawat. Aktivitasnya praktis sekadar membuat komponen untuk memenuhi permintaan industri penerbangan asing.
Adapun produksi pesawat hanya untuk jenis yang desainnya tidak bergantung pada lisensi. Tanpa lisensi,pembuatan pesawat sebenarnya bisa berlangsung asalkan desain dibuat sendiri. Namun, hal ini tidak mudah karena untuk mendesain butuh biaya besar. “Kami minta agar proyek yang diminta pemerintah tidak per tahun, tapi jangka panjang dengan pembuatan pesawat 15-20 unit agar dapat lisensi,” katanya. Minimnya kesempatan membuat pesawat berdampak pada kemampuan karyawan.
Saat ini banyak karyawan PT DI yang belum pernah membuat pesawat, padahal harus ada regenerasi karyawan. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pemerintah akan membeli alutsista dari dalam negeri selama jenis yang dibutuhkan tersebut sudah mampu diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri. Hal ini sebagai langkah untuk mencapai kemandirian alutsista.

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
News Post
Google Translator
Radar
Mengenai Saya
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Labels
Ads 468x60px
Music
Popular Posts
-
Robot Departemen Peradilan di Korea Selatan tengah mengembangkan proyek pembuatan robot yang akan digunakan untuk menjaga keamanan penjara ...
-
Semoga wawasan ini bermanfaat bagi kita semua. Alat sadap yang di miliki oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) saat ini di klaim merupakan...
-
20 huruf Aksara Jawa tidak lahir begitu saja. Aksara yang berjumlah 20 huruf ini lahir dari kisah Ajisaka. Seorang tokoh yang berhasil me...
-
0 Ketika kita sedang menonton video di web terkenal seperti youtube, kita biasanya akan menunggu proses buffering dari video tersebut. Jika ...
-
Sebuah kata yang sering kita ucap atau kita dengar, dengan konotasi yang sedikit negatif. Tapi tahukah anda awal mula dari kata tersebut? ...
-
Membuat USB booting sudah biasa saat ini, namun untuk membuat 1 FD bisa untuk booting banyak OS (ISO) memang masih jarang. Kita bisa menggu...
-
IKHSANHAFIYUDIN.BLOGSPOT.COm | Di abad 21 ini, perkiraan rata-rata manusia hidup paling lama adalah di kisaran usia 30 tahun. Sangat berbe...
-
Ahool Ahool adalah kelelawar yang berukuran raksasa. Rentang sayapnya berukuran lebih dari 7 kaki. Hewan ini pernah dilihat di sekitar Jaw...
-
Kenapa kita mesti keluar? Banyak memang alasan yang membuat kita ingin keluar dari suatu group di Facebook. Salah satunya alasan mungkin ...
-
Banyak cowok yang sering minder ketika mendekati seorang cewek cantik dan seksi. Kebanyakan cowok gak punya rasa percaya diri jika mau ...
Categories
Blog Archive
-
▼
2011
(365)
-
▼
November
(166)
-
▼
Nov 30
(59)
- Ide - Ide Kencan Romantis Tanpa Harus Uang Habis
- 7 Keadaan yang Membuat Wanita Merasa Tidak Menarik
- 7 Buah Terlangka Dari Pulau Kalimantan
- 8 Trik Melihat Makhluk Halus yang Sudah Teruji Sec...
- Yang Dipikirkan Cewek Ketika Cowok Minta Kenalan
- Bisakah Jatuh Cinta Lagi?
- 5 Tren Berpacaran Paling Negatif di Kalangan Remaja
- TNI AU Jajaki UAV dari Afrika Selatan
- Menhan : Kita Akan Bikin Beberapa Kapal Selam
- TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru
- TNI Berhasil Ciptakan Prototipe Rantis
- SPR 3 : Senapan Runduk Anti Material Buatan Pindad
- RAPBN 2012 : Anggaran Kementerian Pertahanan Melonjak
- TNI-AU Inginkan Dua Skadron Sukhoi
- Enam Mil Mi-17 Perkuat TNI-AD
- Brunei Akan Beli 15 Panser Anoa Buatan Pindad
- Pemerintah Diharap Beli Pesawat PT DI Rp 9,23 Triliun
- Kemhan RI Perluas Kerjasama Alutsista dengan Spany...
- Wamenhan Jajaki Kerja Sama Pertahanan Dengan 3 Neg...
- Rusia Siapkan Kerja Sama dengan Pindad, PT DI dan PAL
- Elang Malindo 2011 : Indonesia-Malaysia Gagalkan S...
- Indonesia Akan Bangun Simulator Sukhoi
- Kapal Perang TNI AL Akan Ditambah Lagi
- Kapal Selam yang Dipesan TNI AL Memakai Teknologi ...
- Panglima TNI Menyampaikan Rencana Pengembangan TNI
- PT DI - Airbus Military Kerjasama Pembuatan Pesawa...
- TNI-AL Pertimbangkan Tawaran Helikopter Antikapal ...
- Anggaran Perbatasan Diusulkan Rp5 Triliun
- Korphaskas akan Mendapatkan Meriam Oerlikon 35mm D...
- TNI AU Anggap C-27 Spartan Unggul
- Sukhoi Dilengkapi Bom Pindad
- TNI AL Terima Lagi Radar IMSS dari AS Senilai US$ ...
- Skadron CN295 Akan Perkuat Jajaran TNI AU
- Presiden Minta Pindad Produksi Rantis Varian Baru
- Wamenhan : Indonesia akan Membeli Heli Apache
- PT DI Targetkan Produksi 12 Pesawat CN Per Tahun
- PT Pindad Bidik Peluang Pasar Rp 13,6 Triliun untu...
- Indonesia Produksi 'Hummer' di Pindad
- Special Forces Regiment Conducts Bilateral Exercis...
- Korps Marinir Miliki Divisi Sorong-Papua pada 2012
- KSAU Resmikan Radar di Saumlaki
- Naval Aviation Combat Simulator (NACS) Puspenerbal
- PT- 76, Amfibi “Gado-Gado” Andalan Marinir
- Rudal Yakhont Tenggelamkan KRI Buatan AS
- Koarmabar Periksa Kesiapan KRI Clurit 641
- Raider Latihan Tempur
- Pemerintah akan Membeli MBT dan Menambah Tank Amfi...
- Yonkav Kalimantan Timur Akan Diperkuat Dengan Leop...
- Debut MRAP Baru Kopassus
- Inilah Industri Pertahanan yang Ingin Dikuasai Ind...
- Ukraina Tawarkan Tank Tempur ke TNI
- Senjata Masa Depan. Efektif Dan Mematikan
- Pesawat F-16 Hibah dari AS akan Tiba di Indonesia ...
- Pesawat Tempur Yang Bisa Mengalahkan 10 Pesawat Su...
- Haruskah Perang Dengan Malaysia?
- KODAM XVII/CENDRAWASIH SIAGA 1 Menjelang HUT OPM 1...
- Indonesia Mulai Pilah-Pilah Alutsista dari Luar Ne...
- Daftar Harga Pesawat Tempur. Siapa Yang Minat Beli?
- Sepak Terjang British SAS Pada Perang RI - Malaysia
-
▼
Nov 30
(59)
-
▼
November
(166)
0 komentar:
Posting Komentar